Senin, 24 Januari 2011

Ilmu Kebatinan

Ilmu Kebatinan merupakan sebuah Ilmu yg dikembangkan melalui penyatuan Batin dan Pikiran dalam diri manusia,sehingga ilmu tersebut dapat muncul dari dalam jati diri manusia,disertai dengan niat kepada Tuhan yg maha Esa.
Kebanyakan Ilmu kebatinan dapat lebih cepat di kembangkan dengan cara Meditasi atau penyatuan dengan Alam serta Ilmu-ilmu yg berkaitan dengan Ilmu kebatinan tersebut.Meditasi adalah bentuk pemusatan pikiran dengan cara Duduk Bersila,Badan Tegap,Pikiran kosong (hanya tertuju dengan apa yg di kehendaki),Mata terpejam,Pergelangan tangan menumpu Lutut,Dan serta niat yg matang.
Sering kali kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu kebatinan itu hanyalah ilmu kelas rendah dan tidak berguna,biasanya orang itu adalah orang yg tidak tahu menahu tentang ilmu Duniawi,Ilmu kebatinan berbeda dengan ilmu Beladiri,Tapi melebihi ilmu Tenaga Dalam,Karena disisi lain ilmu kebatinan itu merupakan Awalannya dari Ilmu Tenaga Dalam.
Setiap ilmu kebatinan itu berbeda-beda,tergantung orang yg memperguruinya!! semakin orang itu pintar dan cerdas,maka semakin berguna pula ilmu kebatinan itu. Ilmu Kebatinan dapat pula di kembangkan menjadi Tenaga dalam, tapi itu tergantung dari orangnya, mamapu atau tidak untuk melakukannya!!.
Tapi banyak orang menyalahgunakan ilmu tersebut, mereka mencampur-adukan ilmu-ilmu yg berbeda alirannya, karna tanpa mereka ketahui ilmu-ilmu itu dapat membuat mereka gila, karena saling terbenturnya ilmu-ilmu yg berbeda.
Mungkin kalian tahu, seberapa bergunanya ilmu kebatinan itu untuk kehidupan Duniawi.
Ilmu kebatinan dapat digunakan sebagai Sarana pengobatan, Ilmu Gaib, Pemagaran, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah Perguruan-perguruan yg mengajarkan tentang Ilmu kebatinan,Tenaga Dalam,Dan
pernafasan.........................
Nur Purnomo Jati
Partisan Kumbang Malam


Bayu Sukma Indonesia
Persilatan Raga Jati

Al-Hikmah

Padepokan Sujud Silat Tauhid Indonesia

Teratai Putih

Perguruan Seni Beladiri TAPAK SUCI Indonesia

Persaudaraan SH Winongo

Perguruan IKSPI

Ijasahan Asmaul Haq

Lembaga Tahta Mataram

Senam Tendai Master

PSHT

Hikmatul-Haq

.













Minggu, 23 Januari 2011

Gambaran Siksa Neraka

Setiap manusia yang memiliki iman meski hanya sebesar debu, akan masuk ke dalam surga! Itulah janji Tuhan. Selama ini mungkin beberapa orang diantara kita kurang memahami artinya, bagaimana maksud hal itu? Apakah cukup dengan mempercayai Tuhan namun memiliki banyak kesalahan kita bisa masuk surga? Saya sendiri juga kurang bisa memastikan hal ini. Bisa jadi memang sebanyak apapun kesalahan yang kita lakukan, kita semua tetap akan masuk surga, meski sebelumnya kita akan menebus semua kesalahan itu di dalam neraka.
Jadi setelah masa perhitungan antara kesalahan dan kebaikan yang kita perbuat, kita akan menebus dosa- dosa kita dengan masuk ke neraka terlebih dahulu. Setelah itu barulah kita di masukkan ke surga. Sebetulnya surga atau neraka ini memang benar- benar ada atau tidak sih? Coba bayangkan, ada berapa manusia yang pernah hidup di dunia ini.. apa benar semuanya bakal cukup di dalam neraka? Seandainya neraka tidak cukup bagaimana?

Ayo kita lihat perbandingan antara bumi dan matahari saja deh, titik kecil diatas adalah bumi yang kita pijak dengan bumi yang sebesar itu, bumi bisa menampung semua manusia yang pernah hidup. Okelah mereka tidak hidup secara bersamaan, namun jika di bandingkan dengan matahari saja deh yang berwarna kuning itu, dengan perbandingan antara bumi dan matahari yang sebegitu. Saya rasa Tuhan tidak perlu membangun neraka lagi. Cukup di tumpahkan semuanya ke matahari semua beres dah!
Lalu bagaimana dengan surga? Pastinya surga merupakan rahasia bagi Tuhan, namun ada beberapa tempat yang memang belum bisa kita ketahui secara pasti. Hanya saja satu yang saya ingat dari janji Tuhan adalah ‘orang yang terakhir masuk ke dalam surga akan mendapatkan tempat seluas 6 kali lipat dari luas bumi!’ tentunya setelah orang itu mendapatkan balasan di neraka. Bisa jadi dia adalah orang yang paling hitam di surga nantinya.
Ini adalah gambar-gambar imajinasi Siksaan Neraka dengan melihat gambar-gambar di bawah ini mudah-mudahan kita akan ingat kematian dan kehidupan di akhirat kelak. Dan semoga kita menjadi takut dan memperbaiki diri dengan beriman dan bertaqwa kepada Alloh SWT, semoga kita termasuk orang-orang yang terhindar dari siksa akhirat ..Amiin.
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Gambar Neraka, Gambaran Neraka, Gambar-Gambar Neraka
Sumber :

Telaah Hadist tentang Tanda-tanda Kiamat


Cukuplah untuk kita berpegang pada nash Al-Quran dan hadits yang shahih yang menginformasikannya
“Wahai Rasulullah, kapan terjadi kiamat?” Rasulullah Saw. menjawab, “Yang ditanya tidaklah lebih tahu dari yang bertanya. Akan tetapi aku akan sampaikan ciri-cirinya. Jika seorang perempuan melahirkan majikannya. Itulah tanda kiamat. Dan jika orang tanpa alas kaki dan telanjang menjadi pemimpin, itulah di antara tandanya yang merupakan lima hal yang tidak mengetahuinya selain Allah. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (H.R. Bukhari)

Tidak satu pun selain Allah yang mengetahui kapan persisnya terjadi hari kiamat. Siapa pun yang mengklaim mengetahui waktu terjadinya kiamat, pastilah bohongnya, meskipun dia mengemukakan hitungan-hitungan yang tampak ilmiah. Hal ini ditegaskan dalam Firman Allah Swt.

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لا تَأْتِيكُمْ إِلا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ



“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’”
(Q.S. Al-A’raf [7]: 187)

Meski kiamat tidak dapat diketahui pasti kedatangannya, namun sejauh yang dijelaskan dalam Al-Quran dan sunnah, kita wajib mengimani tanda-tandanya. Rasulullah Saw. dalam banyak hadits telah menyebutkan beberapa tanda kiamat shugra (kecil) yang sebagian besarnya berkisar pada kerusakan manusia di akhir zaman, munculnya fitnah-fitnah (bencana-bencana) di tengah mereka, dan jauhnya mereka dari petunjuk Allah serta jalan para Rasul.


Tentang kiamat
shugra, terdapat banyak hadits shahih yang menjelaskan hal itu. Salah satu diantaranya adalah hadits yang memuat dialog antara Jibril dan Rasulullah Saw. seperti tersebut di atas.

Makna “
perempuan melahirkan majikannya” dalam hadits tersebut di atas adalah durhakanya anak kepada ibunya. Sedangkan makna “jika orang tanpa alas kaki dan telanjang menjadi pemimpin”, sebagaimana dijelaskan ahli tafsir Al-Qurthubi, adalah terjadinya perubahan situasi yang membuat orang-orang dari desa (yang semula papa) memimpin negara dengan cara tiran, lalu harta mereka menjadi melimpah-ruah, serta obsesi mereka tidak lebih dari membangun gedung-gedung dan berbangga-bangga dengannya.”

Hadits lain, dari
Anas Bin Malik (semoga Allah merihdoinya), menyampaikan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Kapan terjadi kiamat?” Rasulullah Saw. menjawab, “Jika amanah disia-siakan maka tunggulah kehancuran.” Ia bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakan amanah itu?” Beliau menjawab, “Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancuran.” (H.R. Bukhari)

Itulah hadits-hadits yang menerangkan bahwa terjadinya kiamat ditandai dengan kehancuran moral dan perilaku manusia. Di samping hadits-hadits yang disebut di atas, masih banyak lagi hadits-hadits shahih lainnya yang menyebutkan tanda-tanda lain kiamat yang muncul sebelum terjadinya kiamat.


Mengenai tanda-tanda kiamat kubra, sepuluh di antaranya telah disebutkan dalam beberapa hadits-hadits shahih seperti hadits Hudzaifah Bin Usaid Al-Ghifari yang mengatakan:


“Nabi Saw. datang kepada kami, sementara kami tengah berbincang-bincang. Beliau bertanya, ‘Apa yang sedang kalian perbincangkan?’ Mereka menjawab, ‘Kami sedang membicarakan masalah hari kiamat.’ Rasulullah Saw. berkata, ‘Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi hingga kalian –sebelumnya- melihat sepuluh tanda.’ Lalu beliau menyebut asap, dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa Bin Maryam, Ya’juj, Ma’juj dan terjadi tiga kegelapan: kegelapan di timur, kegelapan di barat, dan kegelapan di jazirah Arab. Dan akhir dari semua itu adalah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat perhimpunannya.”
(H.R. Muslim)

Berikut ini akan dijelaskan tanda-tanda paling penting dan paling masyhur menurut para ulama, terutama para pensyarah hadits.


1. Terbitnya matahari dari arah barat.


Dalam banyak hadits shahih disebutkan bahwa terbitnya matahari dari arah barat itu merupakan tanda pertama yang akan muncul. Abdullah Bin ‘Amr Bin Ash (semoga Allah meridhoinya) telah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:


“Sesungguhnya tanda (kiamat) yang pertama keluar adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada manusia di waktu pagi. (Tanda mana pun) yang datang lebih dulu (dari kedua tanda itu), maka yang belakangan itu datang tidak jauh dari yang pertama.”
(H.R. Muslim dan Abu Dawud)

2. Munculnya binatang (dabbah).


Allah Swt. mengisyaratkan munculnya binatang ini dalam firman-Nya:

وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِنَ الأرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لا يُوقِنُونَ



“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.”
(Q. S. An-Naml [27]: 82)

Berdasarkan banyak hadits, binatang yang dimaksud bukanlah binatang biasa yang kita kenal. Namun demikian, baik Al-Quran maupun sunnah tidak menjelaskan bentuk dan jenis binatang tersebut.


Penyebutan sifat-sifatnya dalam beberapa kitab didasarkan pada riwayat-riwayat yang tidak sampai pada derajat shahih dan kita tidak dibebani untuk mengetahui sifat-sifat binatang itu.
Cukuplah untuk kita berpegang pada nash Al-Quran dan hadits yang shahih yang menginformasikan bahwa keluarnya binatang itu merupakan salah satu tanda datangnya kiamat.

3. Munculnya Dajjal.


Di antara tanda-tanda datangnya kiamat adalah munculnya “seseorang” yang disebut Dajjal. Tentang Dajjal ini, ada sejumlah hadits shahih yang di antaranya disampaikan oleh ‘Abdullah Bin ‘Umar (semoga Allah meridhoinya) yang mengatakan:


“Rasulullah Saw. berdiri di hadapan orang-orang, lalu memuji Allah sebagaimana layaknya, kemudian ia menyebut-nyebut Dajjal seraya mengatakan, ‘Sesungguhnya aku ingin mengingatkan kalian tentang Dajjal, dan tidak ada seorang nabi pun melainkan pasti ia mengingatkan kaumnya tentang itu. Tapi aku akan mengatakan apa yang tidak dikatakan oleh nabi mana pun kepada kaumnya: bahwa Dajjal itu picak (bermata satu) dan bahwa Allah tidaklah picak.’”
(H.R. Bukhari dan Muslim)

4. Turunnya Nabi Isa As.


Allah Swt. Berfirman:

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا



“Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.’”
(Q.S. An-Nisa’a [4]:157)

Hadits-hadits shahih menunjukkan bahwa Nabi Isa a.s. akan turun di akhir zaman, menjelang kiamat, selagi ada Dajjal, lalu Beliau membunuhnya, memberlakukan hukum Islam, dan menghidupkan hukum-hukum Islam yang ditinggalkan manusia. Kemudian ia hidup di bumi dalam waktu yang Allah kehendaki, kemudian ia mati dan kaum muslim menyalatkan serta menguburkannya.


Dalam keterangan yang lain, Rasulullah Saw. juga pernah bersabda:


“Demi Dzat yang diriku ada di tangan-Nya, hampir tiba masanya di mana Isa bin Maryam turun dengan membawa hukum yang adil, lalu ia menghancurkan salib, membunuh babi, menghapuskan pajak, melimpah-ruahkankan harta hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya. Hingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dengan segala isinya.”
(H.R. Muttafaq ‘alalih)

Al-Qadhi ‘Iyadh mengatakan,


“Turunnya Nabi Isa a.s. dan bahwa ia membunuh dajjal dalam pandangan Ahlus-Sunnah adalah kebenaran karena ditopang oleh dalil-dalil shahih. Dan akal maupun syari’at tidak punya alasan untuk menampiknya.”
(Syarah Imam Nawawi ‘Ala Shahih Muslim juz 18 hal. 75-76.)

5. Munculnya Ya’juj dan Ma’juj.


Firman-Nya,

حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (٩٦)وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَا وَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ



“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” (Q.S. Al-Anbiya’a [21]: 96-97)


Rasulullah Saw. bersabda,


“Tiada Tuhan selain Allah, celakalah orang Arab oleh keburukan yang telah mendekat. Pada hari ini telah dibuka benteng Ya’juj dan Ma’juj, seperti ini –sambil Beliau melingkarkan ibu jari dengan telunjuk.” Zainab berkata, “Ya Rasulullah, akankah kami dibinasakan padahal di tengah-tengah kami banyak orang saleh?” Rasulullah Saw. menjawab, “Ya, jika banyak kotoran-kotoran.”
(H.R. Bukhari dan Muslim)

Sabda Rasulullah Saw. yang lain:


“Dan Allah akan membangkitkan Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Lalu barisan paling depan dari mereka lewat ke sebuah danau lalu meminum air yang ada di dalamnya. Dan bagian belakang mereka lewat kemudian mengatakan, ‘Dulunya di danau ini penuh dengan air.’”
(H.R. Muslim)

Setelah itu semua, kita wajib mengimani segala yang terjadi di hari terakhir dari kehidupan dunia dan permulaan yaumul-akhir sebagaimana yang Allah informasikan dalam Al-Quran terutama dalam surah At-Takwir dan Al-Infithar.


Semua ayat-ayat itu menjelaskan bahwa hari akhir bermula dengan terjadinya perubahan secara menyeluruh dalam alam semesta ini: langit terbelah, bintang-bintang berhamburan, planet-planet bertabrakan, bumi luluh-lantah dan kembali menjadi hamparan yang gersang, gunung-gunung menjadi bagaikan tumpukan pasir yang berhamburan, segala sesuatu menjadi rusak, serta segala yang diketahui manusia di dunia ini menjadi hancur. Allah Swt. berfirman:

يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ



“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”
(Q.S. Ibrahim [14]: 48)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
“Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian Dia mengatakan, ‘Akulah Raja. Mana raja-raja bumi?” (H.R. Bukhari)

Semoga kita termasuk dalam kelompok orang-orang beriman di padang maksyar segera setelah kiamat terjadi. Amin. Wallahu a’lam.

Gambaran Surga Menurut Islam

  Tanah dan lumpur surga terbuat dari zafaran, berupa tepung putih beraroma kesturi dan sangat bersih. Cahaya surga itu berwarna putih, bersinar terang, aromanya semerbak. Disana terdapat gedung megah dan sungai-sungai yang mengalir. Ada istri-istri yang cantik jelita, perhiasan-perhiasan yang banyak, tanaman-tanaman, berbagai macam kesenangan dan kenikmatan di tempat yang tinggi. Siapkah Anda memasukinya? Katakan: “Insya Allah”.
Di surga terdapat Ghuraf yakni bangunan transfaran yang tinggi, diberikan bagi mereka yang baik ucapannya, suka memberi makan, berpuasa dan shalat malam. Juga diberikan kepada orang-orang yang membangun masjid dan tabah menghadapi ujian dan kesedihan.
Setiap mu’min mengenal tempat tinggalnya di surga walaupun ia belum pernah melihat sebelumnya. Kondisi fisik orang mu’min ketika memasuki surga itu mirip Adam, tingginya 60 hasta, berambut pendek, belum berjenggot, dan matanya bercelak. Tampilannya bagaikan orang berusia sekitar 30 tahun. Allah menjadikannya seperti itu walaupun ia mati dalam keadaan anak-anak atau pun tua renta.
Hidangan pertama penduduk surga adalah sekerat daging dari hati ikan paus dan minumannya adalah salsabila. Setelah itu mereka makan daging sapi jantan.
Menurut riwayat dari Nabi, aroma surga bisa dicium dari jarak 100 tahun. Tapi bagi orang-orang yang membunuh ahli dzimmah, anak-anak durhaka, pemutus hubungan, dan mereka yang menasabkan dirinya pada orang lain, tertutup baginya dari mencium aroma surga tersebut. Naudzubillah…
Di surga terdapat pohon Thalhu, bidara yang durinya diganti dengan munculnya buah-buahan yang 1 butirnya memiliki 70 rasa yang berbeda. Ada juga pohon Thuba (QS. Waqi’ah: 31) yang naungannya sejauh perjalanan selama 100 tahun. Dari kelopak bunga pohon inilah pakaian ahli surga berasal.
Buah-buahan surga itu beraneka ragam layaknya buah-buahan di dunia (QS. Al-Baqarah: 25). Bahkan sabda Nabi menyebutkan bahwa buah-buahan dunia sebenarnya berasal dari surga, hanya saja ia berubah sedangkan buah-buahan di surga tidak berubah sama sekali.
Penduduk surga minum dari sungai-sungai di surga yang hulunya adalah dari surga Firdaus. Buah-buahannya dekat tersaji, mereka mendapatkan apa saja yang diinginkannya. Jika mereka melihat ke arah burung surga den tertarik kepadanya, maka dengan segera burung itu jatuh ke hadapannya dalam kondisi masak dan siap dimakan. Sementara itu 70 piring beragam corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya telah disiapkan. Mereka juga minum dari sungai al-kautsar yang airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Ia adalah minuman campuran jahe.
Tapi, meskipun makan dan minum penduduk surga itu tidak buang kotoran atau kencing. Makanan dan minumannya dikeluarkan melalui keringat dan sendawanya yang harum.
Pakaian ahli surga adalah sundus dan istabraq (sutra bulu halus dan tebal), keluar dari kelopak bunga pohon Thuba dan warnanya bermacam-macam, putih, merah, hijau, kuning, dan hitam. Mereka memakai gelang emas dan perak, mahkota intan berlian yang mutiaranya adalah yakut. Jika manusia di dunia ini melihat pakaian-pakaian tersebut, tentu mereka pingsan karena tidak tahan melihatnya.
Kasur mereka tebal dan empuk. Tempat mereka tinggal berhamparkan permadani yang sangat indah. Ada kemah yang tingginya hingga 60 mil dan setiap sudutnya terdapat istri-istrinya, ada ranjang berderetan yang berhias, bisa merendah ataupun menaik. Tapi ranjang ini bukanlah untuk tidur, karena di surga itu tidak ada tidur sebagaimana dikatakan Nabi: “Tidur itu adalah saudara kematian. Ahli surga tidaklah tidur”. Bagi mereka disediakan sofa al-arikah, yakni sofa pengantin yang dipaduakan dengan ranjang yang berhias. Di dalamnya mereka dilayani oleh pelayan-pelayan yang senantiasa muda.
Isteri-isteri penghuni surga itu muthahharah, yakni bersih dari haid, ingus, ludah, najis, dan tinja. Mereka disebut al-hur karena senantiasa muda, cantik, kulitnya mulus, bagian hitam matanya sangat hitam dan bagian putihnya sangat putih. Mereka tidak pernah digauli oleh siapapun sebelumnya, dipingit dan selalu perawan. Mereka disebut uruban karena selain cantik juga amat pandai berkomunikasi dan pandai memberikan kepuasan seksual kepada suaminya. Mereka disebut kawaaiba karena—maaf—amat montok payudaranya. Demikian disebutkan Nabi. Dan disebut huurun iin karena putih kulitnya bagai mutiara. Badan mereka transparan bagaikan yakut. Kamar mereka dari mutiara yakut dan ranjangnya dihias dengan mutiara lu’lu. Mereka tidak pernah bosan melakukan jima’. Lelaki surga tak pernah ‘loyo’ dan wanita surga tak pernah ‘sakit’. Kekuatan mereka dalam berjima’ adalah 100 kali lipat. Disebutkan oleh Nabi bahwa laki-laki penghuni surga itu dapat berjima’ dengan 100 perawan dalam satu petang. Mereka tidak pernah lemas, syahwatnya tidak padam dan farji wanita surga tidak pernah tertutup. Di surga bisa juga terjadi kehamilan jika mereka menghendakinya. Tapi kehamilan, menyusui dan tumbuh berkembangnya itu terjadi dalam sesaat.
Ahli surga diberi 2 orang istri dari wanita dunia dan 70 orang istri dari wanita surga. Tapi wanita dunia itu lebih baik dari wanita surga disebabkan ibadahnya ketika di dunia. Di akhirat nanti wanita yang ketika di dunia pernah memiliki lebih dari 1 suami, boleh memilih mana yang menurutnya terbaik.
Di surga itu ada nyanyian (QS. Rum: 15). Menurut Yahya bin Abu Katsir al-habrah dalam ayat tersebut berarti paduan suara yang merdu. Bukan hanya itu, pohon-pohonan dan gesekan ranting-rantingnya pun menimbulkan suara-suara yang indah. Juga nyanyian bidadari untuk suaminya. Ada pula suara tasbih para malaikat yang demikian merdu.
Penghuni surga juga memiliki kendaraan berupa kuda dari mutiara yakut atau apa saja yang diinginkannya. Mereka saling berkunjung (Ash-Shafat: 50-57), penduduk surga kelas atas berkunjung ke surga kelas bawah. Tapi penduduk surga kelas bawah tidak dapat berkunjung ke surga kelas atas, kecuali mereka yang saling mencintai karena Allah. Jika mereka saling rindu, mendekatlah ranjang-ranjang mereka dan bertemu bernostalgia. Bahasa mereka adalah bahasa Arab. Setiap hari Jum’at diselenggarakan pasar gratis, mereka pulang ke rumahnya masing-masing membawa apa saja yang diinginkannya.
Di surga ada juga kenaikan tingkat, yakni bagi mereka yang didoakan oleh anak-anaknya ketika di dunia. Mereka dipertemukan dan dikumpulkan oleh Allah (QS. At-Thur: 21) walaupun tidak sama derajatnya.Begitulah gambaran sekilas tentang surga berdasarkan kabar yang disampaikan Nabi Muhammad saw.